Friday, April 12, 2013

dimensi tauhid


I found this on my long lost note book. Very well said and for my reminder too

Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Kecewa sekali.
Sesuatu yang luput dari genggaman,
keinginan yang tidak tercapai,
kenyataan yang tidak sesuai harapan.
Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat tergoncangnya jiwa, masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran.
Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu,
majlis-majlis dzikir yang akan mengantarkan pada ketenteraman jiwa.
Hidup ini ibarat belantara. Tempat kita mengejar berbagai keinginan.
Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan.
Tetapi tidak setiap yang kita inginkan bisa terbukti, tidak setiap yang kita mahu bisa tercapai.
Dan tidak mudah menyedari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi.
Banyak orang yang tidak sedar bahwa hidup ini tidak punya satu hukum:
harus berjaya, harus bahagia atau harus-harus yang lain.
Betapa banyak orang yang berjaya tetapi lupa bahwa sejatinya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang.
Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar.
Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita.
Padahal hakikat kegagalan adalah tidak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.
Apa yang memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rezeki, jawatan atau kedudukan, pasti akan Allah sampaikan.
Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan kita bisa miliki. Meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.." (al-Hadiid: 22-23)

Demikian juga bagi yang sedang galau terhadap jodoh. Kadang kita tak sedar ketentuan Allah tentang jodoh kita, bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar ketentuan Allah: "yang pentingnya harus dia Ya Allah! Harus dia, kerana aku sangat mencintainya."

Seakan kita jadi yang menentukan segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalau pun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik. Boleh jadi Allah menghulurkannya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkannya dengan marah kerana niat kita yang terkotor.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah,
dengarkan ini dari Allah: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (al-Baqarah: 216)

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar difikirkan bahwa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar perlu, bila ada relevansinya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat.Kerana seorang Mu'min tidak hidup untuk dunia, tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak. Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

April yang mendewasakan

Bismillah.

Fuh. Fuh. Berhabuk sungguh rasanya. Alhamdulillah usai sudah segala urusan di medan kampus. Apa pun hadirnya cuti ini yang pastinya penuh dengan agenda. PRU is just around the corner bersama agenda keluarga dan bersama sahabat yang lain. Oh yes, saya akan mengundi buat pertama kali. Super excited sikit. Banyak juga kena study ni pasal politik. Oh buku-buku di almari juga menanti haknya untuk ditunaikan. Macam ada habit baru kan beli buku tapi tak baca. Sadis betul. Tolong jangan makin lemah membaca!

Nak berazam rajin update blog cuti ni tapi mari kita lihat mampu ke tak. Agenda di alam realiti lebih utama bukan? 

Moga Allah mudahkan semua urusan kita. 

Thursday, April 4, 2013

The story of survival

Alhamdulillah atas nikmat iman dan islam. Berlari lagi jejari ini di papan kekunci. Usaha untuk lebih hidup di dunia realiti berbanding berjimba dengan alam maya. Dah berzaman rasanya tak online, scroll down timeline segala. Banyak guna handphone dengan akses yang terhad. Alhamdulillah.

Dah berzaman tak online ni macam excited jgak banyak benda nak baca. Takpela sesekali ok je. Makin lama macam makin tak suka nak update blog. I miss my words. It's just the story of my survival. Life is aint easy right. Rabbuna yuqawwiy alayna


sungguh aku rindu kamu

waktu terus berlalu.
berlalu tanpa menoleh lagi.
aku tahu aku perlu berlari.
berlari tanpa henti.

terus dicapai apa yang di hadapan
dan tinggalkan segala kenangan silam.
masa lalu yang takkan mampu datang lagi.

kadang-kadang datang saat yang aku rindu sangat.
sangat rindu. sangat.
sungguh aku cinta kalian.

moga kalian terus gagah di medan masing-masing.
janji kembali bertemu di syurga.

hira' dalam kenangan.
tekad aku membina biah itu di dunia aku sendiri.

 
to the fullest of life. - Free Blogger Templates, Free Wordpress Themes - by Templates para novo blogger HD TV Watch Shows Online. Unblock through myspace proxy unblock, Songs by Christian Guitar Chords